caleg bekasi 2019 - Pengamat politik Kampus Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, memandang tiga dari enam petahana (incumbent) calon anggota legislatif (calon legislatif) DPR di Daerah Penentuan (Dapil) Jawa Tegah (Jateng) IV punya potensi tidak berhasil melenggang kembali pada Senayan dalam Pemilu Legislatif 2019.
Tempat mereka terancam serta dirugikan dengan majunya beberapa calon legislatif lawan baru mungkin seperti Danar Rahmanto (eks Bupati Wonogiri), Agus Fatchur Rahman (eks Bupati Sragen), Begug Purnomosidi (eks Bupati Wonogiri), serta Paryono (eks Wakil Bupati Karanganyar). Beberapa lawan itu dipandang miliki ketokohan kuat.
Mereka ialah putra daerah serta sempat jadi kepala daerah di daerah mereka. “Ada beberapa nama petahana yang berkesempatan digantikan lawannya yang sempat jadi kepala daerah. Tidak perlu ucap nama, tidak etis. Jika tidak usaha keras, petahana akan dengar lonceng kematian,” tutur Agus saat interviu dengan Solopos.com, Kamis (27/9/2018) siang.
Catatan Solopos.com, enam calon legislatif petahana di Dapil Jateng IV yakni Bambang Wuryanto, Agustina Wilujeng Pramestuti, Endang Maria, Laila Istiana, Martri Agoeng, serta Rinto Subekti. Sedang Rahayu Saraswati geser ke Ibu Kota.
Tempat Rahayu digantikan Ferry Juliantono. “Dilihat dari beberapa nama yang bertanding di Dapil Jateng IV dapat disebut ruang ini dapil neraka. Perlawanananya akan begitu ketat terpenting dari beberapa bekas kepala daerah,” papar ia.
Agus yakini beberapa calon legislatif bekas kepala daerah dapat memberi perlawanan ketat karena mempunyai modal sosial kuat, modal politik, popularitas, serta jaringan. Berarti ketokohan mereka telah teruji di mata pemilih.
Menjadi putra daerah, beberapa calon legislatif lawan ini pula lebih miliki waktu untuk lakukan publikasi ke tengah penduduk. Keadaan berlainan dihadapi beberapa petahana yang bukan putra daerah serta direpotkan pekerjaan kedinasan.
“Para petahana ini jika diamati mulai santer turun ke daerah kan sebetulnya ya satu sampai dua tahun ini. Pada awal-awal waktu pekerjaan mereka jadi legislator jarang ke daerah. Situasinya beda dengan calon legislatif baru,” katanya.
Agus memandang peta serta pertarungan Pemilu Legislatif 2019 di Dapil Jateng IV jauh berlainan di banding 2014 kemarin. Pada Pemilu Legislatif 2014 calon legislatif favorit dapat melenggang ke Senayan tak perlu keluar keringat.
Waktu itu mereka tidak memiliki lawan atau pesaing yang dapat menyeimbangi. Tempat calon pemilih mengambang sebab tidak ada tokoh lokal. Tetapi keadaan itu akan tidak terulang lagi dalam Pemilu Legislatif tahun kedepan.
“Begitu ada calon legislatif bekas kepala daerah, tempat penduduk tidak mengambang. Sikap mereka jelas. Beberapa bekas kepala daerah ini miliki modal sosial. Pemilu Legislatif 2019 akan jadi punya beberapa bekas kepala daerah,” tutur ia.
Terpisah, Ketua Komunitas Penduduk Sragen (Formas), Andang Basuki, mengharap beberapa calon legislatif bertanding dengan sehat. Ia mengharap pekerjaan publikasi atau kampanye berisi penyampaian visi misi kerja supaya pemilih semakin pintar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar